Proses pembuatan teh beraroma
Proses produksi teh wangi umumnya meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
Pemetikan: Pertama, bunga segar harus dipetik dengan hati-hati. Pilihlah bunga yang sehat, bebas penyakit dan bebas hama, yang biasanya dipetik saat pertama kali dibuka untuk menjamin kesegaran dan keharuman kelopaknya.
Pengeringan: Bunganya perlu dikeringkan setelah dipetik. Biasanya bunga diletakkan mendatar di tempat yang berventilasi dan kering, jauh dari sinar matahari langsung, dan dibiarkan kering secara alami. Proses ini dirancang untuk menghilangkan kelembapan dari bunga dan mempertahankan bentuk dan warnanya.
Pencocokan: Saat membuat teh wangi, berbagai jenis bunga biasanya dicocokkan. Sesuai selera dan kebutuhan pribadi, Anda dapat memilih satu spesies bunga atau mencampur spesies bunga yang berbeda untuk mendapatkan rasa dan aroma wangi teh yang unik.
Pencampuran: Dalam proporsi bunga yang baik, daun teh atau herba lain dapat ditambahkan untuk memblender. Daun teh yang umum antara lain teh hijau, teh putih, teh oolong, dll., sedangkan herba seperti lavendel, rosemary, calendula, dll. juga sering digunakan bersama bunganya untuk menambah lapisan dan rasa pada wangi teh.
Memanggang/Fermentasi: Beberapa teh beraroma memerlukan pemanggangan atau fermentasi. Memanggang memungkinkan daun teh dan bunganya menyatu lebih baik, sehingga meningkatkan aroma dan rasa. Fermentasi dapat mengubah rasa dan warna teh sehingga menghasilkan rasa yang berbeda.
Pengemasan: Setelah produksi, teh beraroma biasanya dikemas dengan indah. Desain kemasannya dapat menonjolkan ciri khas dan keindahan wangi teh dengan tetap menjaga kesegaran dan kualitas teh.